Hotel Majapahit Surabaya: Saksi Bisu Peristiwa Sejarah Paling Heroik di Indonesia

Hotel Majapahit Surabaya Saksi Bisu Peristiwa Sejarah Paling Heroik di Indonesia

Infohotel.my.id - Halo Sobat Staycation! Apa kabar? Kali ini, kita akan menyusuri sejarah salah satu hotel paling legendaris di Indonesia yang tak hanya menjadi tempat menginap mewah, tetapi juga menyimpan kisah heroik dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Yap, Hotel Majapahit yang dulunya bernama Hotel Yamato, menjadi saksi bisu dari salah satu momen bersejarah yang tak akan pernah terlupakan.

Pasti Sobat Staycation sudah tidak asing dengan peristiwa perobekan bendera Belanda yang terjadi di Surabaya. Nah, kejadian ini ternyata berlangsung di atap Hotel Yamato, loh! Hotel ini bukan hanya sekadar bangunan, tapi juga menjadi simbol perlawanan bangsa Indonesia terhadap kolonialisme. Yuk, kita bahas lebih dalam tentang sejarah dan daya tarik Hotel Majapahit yang penuh makna ini.


Sejarah Singkat Hotel Majapahit

Hotel Majapahit awalnya dibangun pada tahun 1910 oleh Lucas Martin Sarkies, seorang pengusaha keturunan Armenia yang keluarganya sudah terkenal di dunia perhotelan di Asia Tenggara. Hotel ini pertama kali diberi nama Hotel Oranje, mengacu pada sejarah Belanda di Indonesia. Rancangan bangunan hotel ini dihasilkan oleh Alfred Bidwell, seorang arsitek asal Inggris, dan selesai dibangun serta diresmikan pada tahun 1911.

Tidak lama setelah diresmikan, hotel ini menjadi tempat favorit bagi kaum sosialita, perwira militer, dan pengusaha yang datang ke Surabaya. Pada masanya, Hotel Oranje adalah salah satu hotel paling mewah di Surabaya, dengan berbagai fasilitas modern yang jarang ditemukan di tempat lain pada waktu itu. Desain arsitektur hotel ini memadukan gaya modern Art Noveau dan Art Deco yang populer di awal abad ke-20, membuatnya tampak megah sekaligus artistik.


Arsitektur Klasik yang Memukau

Sobat Staycation yang gemar dengan arsitektur pasti akan terkesima dengan desain bangunan Hotel Majapahit. Hotel ini memadukan dua gaya arsitektur yang berbeda, yaitu Art Noveau dan Art Deco. Pada awal pembangunan, hotel ini menerapkan langgam Art Noveau, yang dikenal dengan dekorasi penuh lekukan dan ornamen bermotif tanaman serta hewan. Gaya ini sangat menonjol di bagian jendela dan langit-langit hotel, yang memiliki garis-garis melingkar dan vertikal yang artistik.

Kemudian pada tahun 1930-an, dilakukan renovasi besar-besaran yang menambahkan gaya Art Deco. Gaya ini lebih sederhana dan praktis dibandingkan Art Noveau, dengan elemen dekoratif berbentuk vertikal, horizontal, atau zigzag. Gaya Art Deco dikenal lebih fungsional, namun tetap menjaga sisi estetika yang indah. Sobat Staycation yang berkunjung ke sini akan disuguhi bangunan yang memiliki perpaduan unik antara dua gaya arsitektur modern yang berkelas dan sarat sejarah.


Momen Bersejarah: Perobekan Bendera di Hotel Yamato

Nah, Sobat Staycation, inilah salah satu peristiwa paling terkenal yang terjadi di hotel ini. Pada 19 September 1945, beberapa minggu setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, sekelompok pemuda Surabaya yang dipimpin oleh Hariyono dan Koesno Wibowo melakukan aksi heroik di atap Hotel Yamato (nama yang diberikan selama pendudukan Jepang).

Peristiwa ini diawali dengan dikibarkannya bendera Belanda oleh pasukan RAPWI (Rehabilitation of Allied Prisoners of War and Internees) yang menduduki hotel tersebut. Para pemuda Surabaya yang marah melihat bendera Belanda berkibar di atas tanah Indonesia yang baru saja merdeka, memutuskan untuk bertindak. Mereka berhasil naik ke atap hotel dan merobek bagian biru dari bendera Belanda, sehingga yang tersisa hanya warna merah dan putih—warna bendera Indonesia.

Kejadian ini memicu konflik besar antara pasukan Indonesia dan Belanda, yang akhirnya berpuncak pada Pertempuran Surabaya tanggal 10 November 1945. Aksi perobekan bendera ini menjadi simbol keberanian dan semangat patriotisme para pejuang Surabaya. Hingga kini, peristiwa tersebut masih dikenang sebagai salah satu momen paling heroik dalam sejarah kemerdekaan Indonesia.


Dari Yamato ke Majapahit: Transformasi Nama dan Kepemilikan

Setelah masa pendudukan Jepang berakhir, hotel ini sempat berganti nama menjadi Hotel Merdeka sebagai bentuk penghargaan atas perjuangan para pahlawan. Namun, ketika keluarga Sarkies kembali mengelola hotel ini pada tahun 1946, namanya diubah lagi menjadi LMS Hotel, akronim dari Lucas Martin Sarkies.

Pada tahun 1969, kepemilikan hotel berpindah ke perusahaan lain dan namanya kembali diubah, kali ini menjadi Hotel Majapahit. Nama ini dipilih untuk memberikan nuansa kebanggaan nasional, terinspirasi dari kejayaan Kerajaan Majapahit di masa lampau. Sejak saat itu, meskipun beberapa kali berpindah tangan dalam hal kepemilikan, nama Hotel Majapahit tetap bertahan.

Pada tahun 1993, pemerintah Indonesia menetapkan Hotel Majapahit sebagai bangunan cagar budaya. Penetapan ini dilakukan untuk melindungi nilai sejarah dan arsitektur bangunan yang begitu penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia.


Baca juga: Menyusuri Sejarah Megah Hotel Indonesia: Ikon Jakarta yang Legendaris


Kenikmatan Staycation di Hotel Penuh Sejarah

Bagi Sobat Staycation yang menyukai tempat-tempat bersejarah, menginap di Hotel Majapahit tentu menjadi pengalaman yang tidak bisa dilewatkan. Kamu tidak hanya bisa menikmati kemewahan hotel bintang lima, tapi juga merasakan atmosfer sejarah yang begitu kental di setiap sudutnya. Arsitektur klasik, taman indah, serta interior mewah memberikan suasana yang elegan dan berkelas.

Hotel ini juga menawarkan berbagai fasilitas modern, mulai dari spa, kolam renang, hingga restoran dengan menu kuliner khas Indonesia dan internasional. Sobat Staycation bisa menikmati waktu bersantai di tempat yang pernah menjadi saksi perjuangan bangsa, sambil menikmati kenyamanan dan kemewahan fasilitas yang disediakan.

Jangan lupa, di sekitar hotel ini juga terdapat berbagai destinasi wisata menarik yang bisa dikunjungi. Lokasinya yang berada di pusat kota Surabaya memudahkan Sobat Staycation untuk menjelajahi tempat-tempat bersejarah lainnya seperti Tugu Pahlawan, Monumen Kapal Selam, hingga berbagai pusat perbelanjaan dan kuliner di Surabaya.


Penutup

Sobat Staycation, Hotel Majapahit bukan sekadar tempat menginap, tetapi juga merupakan saksi bisu dari perjuangan bangsa Indonesia dalam meraih kemerdekaan. Menginap di hotel ini bukan hanya memberikan kenyamanan dan kemewahan, tapi juga membawa kita lebih dekat dengan sejarah dan mengenang kembali momen-momen heroik yang pernah terjadi di sana.

Bagi Sobat Staycation yang berencana untuk staycation di Surabaya, Hotel Majapahit bisa menjadi pilihan yang sempurna. Dengan suasana yang sarat akan nilai sejarah, ditambah dengan fasilitas mewah dan lokasinya yang strategis, hotel ini menawarkan pengalaman menginap yang tak terlupakan.


Jadi, kapan Sobat Staycation ingin merasakan langsung suasana megah dan bersejarah di Hotel Majapahit? Selamat merencanakan staycation seru di salah satu hotel paling ikonik di Indonesia!

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak